Tentang Sebuah Mimpi (Part 7)
Sekejap
namun berarti,
Itu yang
membekas hingga saat ini,
Yaaa, moment
langka untuk kudapati,
Sungguh mendebarkan
hati,
Menyanjungnya
tinggi,
Bagaikan
tuan putri,
Hendak bertemupun
sudah ku siapkan konsep perbincangann nanti,
Ku simpan
rapat di memori,
Namun apa
yang terjadi,
Yahh, apa
daya saat menatapnya ku pun mati,
Hiya, mati
gaya yang pasti,
Segala rancangan
topik pun menghilang dari memori,
Entah lari kemana
mereka ini,
Grogi, itu
yang terjadi,
Hahaha,
dasar aku ini,
Begitu saja
grogi,
Melebihi bertemu
Menteri,
Sungguh memang
yang ini lebih mendebarkan hati,
Mungkin sang
rasa memang mulai menyemai dirinya sendiri,
Bertumbuh dan
berdikari,
Yah, itu
yang kurasa,
Entah apakah
ia sama atau hanya biasa,
Haha aku ini,
tak sadar diri,
Dia sudah
bersisi,
Hatinya pasti
tak disini,
Masih coba
ku belajar,
Memahami kejadian
diluar nalar,
Terkadang mengharuskanku
kuat dan sabar,
Terkadang membuatku
Bahagia nan berbinar,
Terima kasih
semesta,
Telah mengatur
pertemuan kita,
Yahh mungkin
terasa biasa baginya,
Namun bagiku
itu sangat membekas didada,
Memang sebentar
saja,
Mungkin Nampak
tak berharga,
Namun sesungguhnya
itu sangat bermakna,
Iya bagiku
saja,
Tidak tahu
dengannya,