Tak Sederhana Hidup Di Tengah Belantara Kemajemukan

DAEI ALJANNI
By -
0

(source: edutopia.id)

Tak Sederhana Hidup Di Tengah Belantara Kemajemukan


Dahulu hanya masih di garis teori, yang kaitannya dengan plural, hetero dan kemajemukan. hanya sekedar memahami, mengenali dan mendefinisikan hal tadi. namun sekarang, kini dan sampai nanti di paksa untuk benar-benar hidup di tengahnya. yaa masih yang tergolong sederhana sih, memang sih tak sampe pada titik ekstrim yang di definisikan, namun ini bagiku awal untuk sampai masuk kesana. entah yak. oke kita mulai.

kita hidup ditengah keragaman. di tengah perbedaan. di antara ketidakserupaan. di apit keberbedaan. yaa, apalagi? mungkin cukup untuk mengawali topik ini. hidup kita yang di tengah ke-semuanya tadi dengan konteks sederhana sudah sering kita jumpai, entah berbeda dalam hal apanya, dan manusiawinya kita ternyata kita akan tergerak untuk mencari sedikitnya hal yang sama dan yang menyatukan ditengah kebelantaraan keberbedaan tadi. wauuw. hiperbola kalik. hehehe

yaa, kebanyakan kita mencari yang sama pada bagian ketertarikan, sifat, hobi, modelan berfikir, atau apalagi ya, yaa hal hal yang serumpun itulah ya. namun kecil dan langka namun sering terjadi; hal yang menyatukan semuanya bukan hal tadi yang kesebut. tapi hanya dan hanya sekedar sama dalam hal kegiatan yang di lakukan, dan tujuan yang ingin di gapai. yaa. sederhana tapi rumit. dipaksa tapi bukan pemaksaan. apa ya, sukar di definisikan.

tapi benar ya, mungkin; lama-kelamaan kau akan terbentuk dari seringnya terbentur; menyesuaikan dengan wadah dan keadaan; mungkin juga dengan fungsi; namun tak kan pernah merubah apa itu di dalamnya. sesederhana air; dimanapun tempatnya, apapun bentuk wadahnya, ia tetap air. analogi yang sederhana bukan, namun tak sesederhana maksud dan tujuannya. wkwkw. yaa entah. 

see u~

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)