Dengan Senja, Dengan Kita
Senja tiba,
Mewarnai langit sore yang jingga,
Menemani perjalanan kita yang penuh dengan suka,
Sungguh aku bahagia,
Dulu cerita ini ku kira hanya sebuah mimpi semata,
Yang bertebaran di alam bawah sadarku sana,
Namun semenjak hari itu,
Keberhasilanku mengetuk dan membuka pintu,
Mengukir cakrawala yang baru,
Merupakan prestasi yang tak bisa kubayangkan kala itu,
Mengingat kokohnya dindingmu,
Dan kuatnya rasamu dulu,
Sempat membuatku berfikir -tuk hanya dalam batas menyukai dalam diam saja- seperti itu,
Namun ternyata pada akhirnya,
Ada pelangi setelah derasnya hujan,
Melingkar indah tepat di depan kediaman,
Memberikan tanda bahwa tak ada alasan untuk berhenti memperjuangkan,
Terima kasih,
Engkau tokoh yang paling berperan disini,
Bersedia membukakan pintu untuk kumasuki,
Hingga senang hati untukku jadikan tuan putri,
Menjadikan mimpiku sedemikian pasti,
Perlahan menuju fakta yang abadi,
Kumohon jangan sempat berfikir pergi,
Ku ingin kau yang -telah ditetapkan- pasti,
Oleh sang maha abadi,
Untuk membersamaiku hingga akhir nanti,